BONDAN69 FUNDAMENTALS EXPLAINED

bondan69 Fundamentals Explained

bondan69 Fundamentals Explained

Blog Article

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.

In early 2002, Bondan Prakoso who can be well known by general public to be a bass participant, who was also a former bass participant in a Funk Stream band called Funky Kopral, and Tito a.k.a. Titz check here who is named a rapper and it has group called Fade2Black, often shared their ideas and ideas to each other about music.

via the late 2004, they have been starting to go even more with this venture and produced numerous types of music Using the touch of Rap, Rock, Funk as The weather. Bondan Prakoso is in-charge with the audio devices, looping, and arranging, though Fade2Black get a lot more near to the lyrics.

Bondan Prakoso adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali kariernya sebagai penyanyi cilik pada era 80-an hingga awal tahun 90-an.

2004 was when Bondan arrived up by having an plan to merge unique kinds of audio and combine them in a new bundle kind of tunes, as in that mid yr, he has questioned Titz to join inside a tunes undertaking. Titz considered that it's going to be more robust along with his group Fade2Black in signing up for in.

It seems like you were being misusing this aspect by likely way too fast. You’ve been briefly blocked from using it.

Since then, the album which includes numerous different types of musics with rap as The essential vocal by TITZ, SANTOZ and LEZANO, although in other songs also joined BONDAN PRAKOSO on vocal in singing.

with the late 2003, due to the requires and his need in acknowledging tunes are having extra mature, deeper and liberty in making this artwork, Bondan Prakoso had chose to go additional as he chose to retire from their previous band, Funky Kopral.

Setelah itu, ia berpindah-pindah kerja, tetapi tetap tidak lepas dari lingkup komunikasi massa. Sempat bertugas sebagai wartawan ke berbagai negeri, antara lain ke Kenya, Afrika. Sebagian pengalamannya dari negeri itu ia tuangkan menjadi cerpen berjudul Gazelle, yang kemudian memenangkan hadiah pertama lomba penulisan cerpen majalah Femina pada tahun 1984.

Dia juga menjadi presenter dalam acara kuliner di Trans Tv set, yaitu Wisata Kuliner. Ia terkenal dengan ungkapannya yaitu "Pokoe maknyus!", ungkapan ini sering diparodikan dalam suatu kondisi yang nyaman, enak dan lainnya.

Report this page